************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Kamis, 29 Mei 2008

Menabur kebaikan menuai kemuliaan

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, [QS. Al-Isra, 7]

Ketika engkau memberi uang kepada fakir miskin, sesungguhnya engkau memberi uang (menabung) untuk dirimu sendiri
Ketika engkau menyajikan hidangan lezat makanan kepada tamu-tamumu, sesungguhnya engkau telah menyajikan makanan lezat untuk dirimu sendiri.
Ketika engkau menyampaikan pesan-pesan keteladanan kepada orang lain, sesungguhnya pesan-pesan keteladanan itu untuk dirimu sendiri.
Ketika engkau memberi pertolongan terbaik kepada siapa saja, sesungguhnya engkau telah menolong dirimu sendiri dengan cara yang terbaik.
Apapun kebaikan yang engkau lakukan, sesungguhnya kebaikan itu akan kembali kepada dirimu sendiri. Tentu saja berlaku juga sebaliknya kalau menebar keburukan balasannya yang dipanen adalah keburukan pula.

Kalau hal-hal diatas dapat dihayati, maka kebaikan apapun yang kita perbuat akan dilakukan dengan kualitas yang terbaik. Bukankah semua yang dilakukan adalah untuk diri kita sendiri. Kalau memberi yang terbaik pasti akan memperoleh yang terbaik pula. Oleh Allah Swt. yang terbaik itupun dijanjikan diberi tambahan berlipat ganda dari 10 kali sampai 700 kali bahkan bisa tidak terbatas dengan yang terbaik pula.

Renungan selanjutnya akan menghantarkan dan membimbing kita kepada setiap perbuatan yang dilakukan untuk tidak memusingkan lagi, apakah orang lain memuji atau menghargai, memberi imbalan atau tidak, bahkan timbulnya resiko kebencian yang disebabkan dari perbuatan tsb tidak diperdulikan lagi. Karena kita sudah yakin bahwa apapun yang kita lakukan adalah untuk kebaikan kita juga, dan sangat yakin dengan janji Allah berikut :

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula [QS. Ar-Rahman, 60].

Keberuntungan yang diperoleh tidak hanya sampai disini, dengan banyak membantu orang lain (yang sebenarnya menolong diri sendiri), otomatis juga banyak memberi manfaat kepada diri sendiri. Semakin banyak manfaat yang ditebar maka predikat sebagai orang yang terbaik dapat diraih pula, sebagaimana yang dijanjikan dalam sebuah hadist :

"Sebaik-baik orang adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain." (hadist)

Saudaraku, tidak perlu dilakukan penelitian yang njelimet untuk membuktikan bahasan kita diatas. Dari pengamatan yang sederhana dapat kita lihat bahwa orang-orang yang banyak berbuat baik kepada sesama, hidupnya diliputi ketenangan, kemudahan, dan orang lain senang bergaul dan berasama dengannya. Ada kesulitan dapat diselesaikan dengan mudah. Sebaliknya orang-orang yang banyak meresahkan orang lain, hidupnya susah, keras, dijauhi orang dan diliputi banyak persoalan.

Hati nurani mengetahuinya, dan yakin dapat diaplikasikan dalam hidup ini. Untuk kita juga.

Tidak ada komentar: