************************************************************************************************************************
Saudaraku, kalau artikel dalam blog ini bermanfaat informasikanlah kepada muslim yang lain
(Setiap kata yang mencerahkan orang lain, Insya Allah, anda akan mendapat ganjaran pahala)
============================================================================

Selasa, 27 Mei 2008

Menuntaskan Amanah

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh. [QS.33:72]

Saudaraku, kita semua telah menerima amanah yang dititahkan Allah Swt dan harus siap untuk mempertanggungjawabkan amanah tsb.

Amanah sebagai pemimpin kepada yang dipimpin, amanah sebagai rakyat yang dipimpin, amanah sebagai kepala keluarga, amanah sebagai ibu rumah tangga, amanah sebagai anak-anak, amanah sebagai pengajar, amanah sebagai murid, amanah sebagai hakim, amanah sebagai tukang ojek, sebagai pedagang dan profesi-profesi lainnya. Pertanyaannya adalah apakah berbagai peran yang kita lakonkan diatas telah dilaksanakan dengan baik, sehingga ketika ditanya Allah Swt, kita sudah siap mempertanggung jawabkannya.

Lebih lanjut harus dipertanyakan pula, apakah amanah penglihatan berupa mata, pendengaran berupa telinga, gerak-gerik melalui segenap phisik tubuh, gagasan dan pemikiran, dan gerakan hati siap untuk dipertanggungjawabkan, digunakan sesuai yang digariskan oleh Sang Penciptanya.

Saudaraku, setelah diteliti, berbagai peran yang harus kita lakoni diatas tidak sepenuhnya dapat kita lakukan sesuai dengan pedoman (Alquran & As Sunnah). Apabila tidak sesuai dengan pedoman berarti peran-peran yang dilakukan tersebut akan memproduksi dosa. Ada berapa banyak peran yang menyimpang dan berapa lama sudah dijalani sebanyak itulah dosa-dosa yang tercipta dan menumpuk.

Lalu fungsi-fungsi tubuh berupa, mata, telinga, tangan, kaki, mulut, pikiran, dan hati, yang melenceng penggunaannya sesuai yang diamanahkan, juga setiap saat dengan gigih menumpuk dosa-dosa baru.

Saudaraku, sadar atau tidak, setiap hari begitu banyak dosa yang kita kerjakan, kalaulah Allah tidak Maha Pengasih, Penyayang dan Pengampun, sungguh bala bencana yang kita terima akan lebih dahsyat lagi. Oleh karena itu mari kita membenahi peran-peran kita dan mengontrol diri, dan kembali kepada Allah memohonkan ampun atas ketidakberdayaan kita.

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS, 39:53]

Apabila kita belum mampu menjalankan perintahNya atau meninggalkan laranganNya, misalnya belum menutup aurat, atau belum haji padahal sudah mampu, jangan mencari alasan untuk membenarkan kelakukan kita tsb. akuilah dengan jujur kemudian datanglah bersimpuh kepadaNya untuk minta ampun, dan perbanyaklah beristighfar karena Nabi sendiri beristighfar minimal 100 kali dalam sehari.

Tidak ada komentar: